You dont have javascript enabled! Please enable it!

RadarBabel dot Com

Liputan Kejut Kabar Bangka Belitung Dan Berita Nasional Dadakan

Liputan Fakta Ngejut Bangka Belitung » Wisata Sejarah Andalan Basel
265 Tahun Benteng Toboali: Menguak Sejarah Benteng Terbesar Luar Sumatera

265 Tahun Benteng Toboali: Menguak Sejarah Benteng Terbesar Luar Sumatera

Berita Bangka Belitung Black NewsBERITA BANGKA BELITUNG

RadaBabel – Momen Seminar Sejarah “265 Tahun Benteng Toboali, Menguak Sejarah Benteng Terbesar di Luar Sumatera,” nyatanya menjadi saksi bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) siap mengangkat Benteng Toboali jadi kawasan wisata sejarah andalan Bangka Selatan.

Hal itu disampaikan oleh Wawan Gunawan, Direktur Pengembangan Destinasi I Kemenparekraf RI saat hadir dalam acara seminar sejarah 265 Tahun Benteng Toboali yang diselenggarakan Yayasan Jelajah Bangka Indonesia pada, Selasa (27/9/2022), bahwa pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif siap mendukung ekspansi wisata bersejarah Kabupaten Bangka Selatan.

“Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif siap mendukung Bangka Selatan dalam memajukan destinasi wisatanya. Kami berharap Benteng Toboali menjadi Destinasi Wisata Sejarah unggulan di Bangka Belitung,” Ungkap Wawan.

Langkah Ekspansi Benteng Toboali Sebagai Destinasi Pelesiran Wisata Sejarah

Pada kesempatan seminar sejarah yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Internasional (World Tourism Day) yang jatuh pada 27 September tersebut, Wawan menjelaskan harus ada persiapan peningkatan langkah guna mewujudkan Benteng Toboali khususnya sebagai tujuan pelesiran sejarah, dan umumnya pariwisata Bangka Selatan. Yaitu dengan usaha revitalisasi, penataan kawasan, perluasan storytelling, hingga pemanfaatan sebagai daya tarik pelesir sejarah.

265 Tahun Benteng Toboali: Menguak Sejarah Benteng Terbesar Luar Sumatera
Direktur Pengembangan Destinasi I Kemenparekraf RI, Wawan Gunawan (dok. kemenparekraf.go.id)

“Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan harus menciptakan konsolidasi birokrasi yang harmonis untuk menghilangkan ego sektoral dan terwujudnya tim yang solid, speed, dan smart dengan semangat kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas dengan fokus pada pengembangan pariwisata karena setiap dinas bisa dijadikan program pariwisata,” kata Wawan.

Sementara itu Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu mengapresiasi komitmen Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan yang fokus dalam Ekspansi pariwisata.

“Kabupaten Bangka Selatan harus siap turut serta menjadi destinasi penyangga utama Bangka Belitung sebagai Destinasi Pariwisata Prioritas,” kata Vinsensius.

Vinsensius menjelaskan paradigma pembangunan pariwisata berdasarkan RPJMN 2020-2024 target utamanya yaitu devisa dan nilai tambah, kesiapan destinasi, industri dan masyarakat, kapasitas SDM parekraf, daya dukung lingkungan, hingga citra pariwisata yang berdaya saing nusantara. Oleh karena itu, Kabupaten Bangka Selatan harus mampu mencapai target tersebut.

“Tujuannya, untuk mewujudkan destinasi wisata yang berkualitas, terintegrasi, dan berkelanjutan,” ujar Vinsensius.

Revitalisasi Wisata Sejarah Benteng Toboali

Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid saat berbicara juga menyatakan sikap komitmen dalam pengembangan pariwisata sebagai core bussiness Basel.

Bupati Riza menyatakan akan menyiapkan anggaran untuk pemekaran pariwisata dan berharap mendapat dukungan penuh pemerintah pusat, khususnya Kemenparekraf RI.

“Kami titip salam pada Menparekraf, Bapak Sandiaga Uno, kami berharap Menparekraf bisa hadir di Kabupaten Bangka Selatan. Tentunya kami siap berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata sebagai fokus utama kami,” katanya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan juga berencana merevitalisasi Benteng Toboali sehingga akan menjadi daya tarik masyarakat berkunjung ke daerah tersebut.

“Pemkab Bangka Selatan siap mengintervensi APBD untuk pengembangan pariwisata dan budaya Bangka Selatan. Nantinya bukan hanya Hari Jadi Kota Toboali yang akan kita perda-kan, tapi juga seni tarian, baju adat, dan lainnya,” kata Riza.

error: