Radar Babel – Briptu RF (28), ajudan kapolda Gorontalo, ditemukan tewas dengan luka tembak di dada di dalam mobil dinasnya yang terparkir di pinggir Jalan GORR, Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo.
“RF ditemukan tewas di dalam mobil dinas. Diduga korban melakukan bunuh diri,” kata Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/3).
Mobil tersebut ditemukan oleh warga yang kemudian melapor ke pihak kepolisian setempat. Petugas mendatangi lokasi dan menemukan mobil dinas itu dalam keadaan terkunci.
“Saat anggota tiba di lokasi, mesin mobil masih hidup dan pintunya terkunci, sehingga anggota memecahkan dan menemukan korban sudah meninggal dunia,” ujarnya.
Kondisi RF saat ditemukan mengalami luka tembak di bagian dada sebelah kiri diduga akibat tembakan senjata api korban.
“Sementara ini diduga korban bunuh diri dengan cara menembakkan senjata menggunakan tangan kanannya. Karena ditemukan ada jelaga mesiu di tangan kanan korban,” jelasnya.
Meski demikian, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut dan jenazah korban pun telah dibawa ke Rumah Sakit Aloe Saboe untuk dilakukan proses autopsi.
Wahyu mengatakan luka tembak Briptu RF berada pada bagian dada. “Anggota polisi meninggal itu mengalami luka tembak di bagian dada,” ujarnya, Sabtu (25/3) malam.
Keluarga syok
Tewasnya Briptu RF ini telah membuat keluarga di Semarang berduka bahkan syok.
Tempat tinggal orang tua Briptu RF di Desa Ngadirgo Kecamatan Mijen, Semarang, tenda lelayu sudah didirikan sejak Sabtu kemarin. Sementara, sejumlah karangan bunga terus berdatangan bersamaan dengan warga yang datang untuk melayat.
Pasangan suami istri, Muslih dan Siti Muniroh yang merupakan orang tua Briptu RF, terlihat lebih banyak berada di dalam rumah karena kondisinya sangat terpukul dan syok.
“Pagi itu saya dapat kabar, terus telpon rumah bapak ibu, ternyata benar. Bapak ibu sampai saat ini masih syok sehingga banyak di dalam rumah”, ujar Shoqib, salah satu kakak Briptu RF.
Shoqib menceritakan bila adiknya memang memiliki kepribadian yang tertutup, dan tidak pernah mengatakan kalau sedang ada masalah. Kali terakhir, Shoqib menyebut Briptu RF pulang ke rumah orang tua di Semarang sebulan lalu namun tak sempat bertemu dengannya.
“Orang nya sih ya tertutup, ya dia tertutup, dia itu kalau ada apa-apa gak pernah cerita, jadi saya dan keluarga langsung kaget, bener-bener kaget, padahal di keluarga juga nggak ada masalah apa-apa, kok sampai kaya gini”, tambah Shoqib.
Hal sama juga diungkapkan beberapa tetangga yang tak menyangka dengan meninggalnya korban, Ajudan Kapolda Gorontalo Tewas akibat diduga bunuh diri itu.
“Ya kelakuan nya baik disini, bagus, juga nggak ada problem apa-apa, kok nggak tau kok sampai terjadi seperti ini, periang, mohon doa nya aja semoga khusnul khatimah, iya masih menunggu, di kuburan sini, pemakaman umum” ujar Nyarmin, salah seorang warga.
Berita de' kalah ngejut..
Sejarah Tradisi Lompat Batu Nias, Erat Nilai Mistis
Warning Menteri ESDM: Meski Boleh Ekspor, Ingat! Timah Masuk Komoditas Mineral Kritis
Fahlevi & Metta Terpilih Jadi Duta GenRe Kabupaten Bangka Tahun 2023