You dont have javascript enabled! Please enable it!

RadarBabel dot Com

Liputan Kejut Kabar Bangka Belitung Dan Berita Nasional Dadakan

Liputan Fakta Ngejut Bangka Belitung » Barcode Kuota BBM Subsidi Babel Jebol Dipakai Manual
Barcode BBM Subsidi Jebol Kuota Pemilik Asli Terpakai Manual

Barcode Subsidi Babel Jebol, Kuota Pemilik QR Code Asli Gigit Jari Tak Bisa Isi BBM Lagi

Berita Bangka Belitung Black NewsBERITA BANGKA BELITUNG

"Memang banyak dipakai orang lain, ada pihak yang dengan sengaja memantau plat kendaraan orang atau memfotonya, lalu ganti-ganti plat nomor saat mengisinya di SPBU," M. Angga D.

Radar Babel – Kebijakan Pemerintah yang mengatur pembelian BBM bersubsidi menggunakan QR Code ternyata menimbulkan masalah baru, banyak masyarakat Bangka Belitung (Babel) mengeluhkan kuota barcode subsidi mereka sudah digunakan orang lain, diduga jebol terpakai manual. Kok bisa?

Pengalaman barcode subsidi Warga Bangka Belitung (Babel) Jebol ini dikisahkan Ijal, ia mengalaminya sekitar sebulan lalu. Saat itu ia hendak mengisi BBM Pertalite di SPBU Pagarawan, Merawang.

“Saya antri seperti biasa sekitar jam 4 sore, lalu tunjukkan barcode di HP kepada petugas nozzle. Setelah di-scan, petugasnya bilang barcode saya sudah dipakai isi BBM,” kisahnya.

Kagetlah dia. Karena ia sudah 4 hari tidak mengisi BBM. Ia pun menanyakan lebih lanjut ke petugas nozzle.

Dari keterangan petugas nozzle laki-laki itu, kuota BBM Pertalite subsidi kendaraan nomor polisi yang dikendarai Ijal sebagai pemilik asli QR Code sudah terpakai mengisi Pertalite sekitar jam 2 siang atau 2 jam sebelumnya. Namun tidak diketahui di SPBU mana pengisian dilakukan.

Yang tambah mengherankan, pengisian dilakukan penuh 40 liter. “Padahal saya tidak pernah isi sampai 40 liter, karena kapasitas tanki tidak muat, saya biasanya isi 250 ribu, atau kalau memang sudah sangat kosong isi 300 ribu. Kan aneh,” tandasnya.

Ijal pun harus gigit jari, karena tidak bisa lagi mengisi BBM.

Tak percaya begitu saja, Ijal kemudian berpindah ke SPBU Paritpadang, Sungailiat.

“Tapi sama, ketika tunjukkan barcode, katanya sudah dipakai 40 liter. Jadi gak bisa mengisi lagi,” tuturnya.

Menurutnya, dari keterangan petugas SPBU, sudah ada beberapa orang yang mengalami hal serupa. Mereka kemudian menyarankan berkoordinasi dengan petugas pendaftaran BBM subsidi yang sore itu sudah tidak ada di SPBU.

Ijal menduga plat nomor kendaraannya dipakai pihak tertentu atau secara acak oleh pihak yang bermain.

“Kemungkinan ada pengerit bermain dengan oknum petugas SPBU. Karena faktanya memang masih banyak yang berjualan BBM subsidi di pinggir jalan,” tukasnya.

Ijal mendesak pemerintah dan Pertamina mengevaluasi sistem pembelian BBM Subsidi ala digital lewat barcode ini. Jika infrastrukturnya belum siap sebaiknya dihentikan.

“Kita paham maksud pemerintah membatasi kuota BBM subsidi ini. Tapi kalau memang belum semua kendaraan memiliki barcode, jangan diterapkan dulu. Jangan barcode boleh, masukkan plat kendaraan boleh. Akibatnya bocor seperti ini. Pemilik asli tidak tahu kuotanya dipakai orang lain pakai catat plat nopol. Artinya gak efektif juga kebijakan ini, masyarakat direpotkan, BBM bocor, pemerintah tetap rugi juga,” imbuhnya.

Ijal berencana mengadukan masalah ini ke Ombudsman Babel untuk mengungkap penyalahgunaan kuotanya. “Saya minta Ombudsman meminta Pertamina membuka data pembelian BBM dengan plat nomor kendaraan saya. Karena semua data transaksi, lokasi, jam terekam di aplikasi MyPertamina itu, dan itu bisa mengungkap semua,” tukasnya.

Pengalaman serupa dialami Suhdi. Dosen Fakultas Teknik UBB ini bahkan beberapa kali mengalaminya.

“Sudah tiga Minggu ini saya tidak dapat Pertalite. Saya tunjukkan barcode ke petugas SPBU, katanya sudah dipakai, jadi tidak bisa mengisi lagi,” keluhnya.

Suhdi menduga kuotanya dipakai secara manual pihak tidak bertanggungjawab dengan memasukkan nomor polisi kendaraannya.

“Bingung juga kita, mau ngisi BBM tidak bisa terus, sudah dipakai orang lain,” gusarnya.

Feri, warga Pemali mengalami hal yang sama. Ia sempat beberapa kali tidak bisa mengisi BBM karena sudah terpakai.

“Setelah saya protes ke SPBU, sekarang sudah tidak lagi,” ujarnya.

BPJ Kaget Barcode BBM Subsidi Babel Jebol

Penyalahgunaan Barcode BBM subsidi yang dikeluhkan masyarakat membuat kaget Anggota DPR RI Bambang Patijaya.

“Naah lhoo…,” seru BPJ, Selasa (18/4).

“Program ini saya ikut launchingnya, baru saja, sudah bobol ya,” kata Bambang yang saat dihubungi sedang melakukan peninjauan bersama Kapolda Babel.

“Ini saya langsung laporkan ke Pak Kapolda,” tambahnya.

Menurut BPJ -sapaanya, Kapolda juga kaget mendengar berita barcode BMM bersubsidi jebol, karena bersamanya Kapolda ikut meluncurkan program pembelian BBM subsidi menggunakan QR code tersebut.

“Pak Kapolda heran juga, baru diluncurkan kok sudah bobol,” ujar BPJ.

Selaku wakil rakyat yang duduk di komisi energi DPR, ia menyayangkan sistem pengendalian distribusi BBM ini bisa bocor.

“Pak Kapolda akan menindaklanjuti, nanti kita tindaklanjuti ke Pertamina,” pungkasnya.

PT Pertamina sebelumnya sudah merespon keluhan masyarakat atas penyalahgunaan barcode BBM subsidi.

Sales Branch Manager Pertamina 1 Babel, M. Angga D, mengakui pihaknya menerima banyak keluhan serupa.

“Memang banyak dipakai orang lain, ada pihak yang dengan sengaja memantau plat kendaraan orang atau memfotonya, lalu ganti-ganti plat nomor saat mengisinya di SPBU,” kata Angga, Selasa (18/4).

Angga meminta masyarakat yang dirugikan melaporkan ke call center Pertamina di 135 untuk ditindaklanjuti.

“Kalau memang konsumen itu mau pakai full QR code biar tidak disalahgunakan, bisa kita kunci, jadi full barcode, tidak bisa membeli pakai plat nomor lagi. Silahkan hubungi 135,” ujarnya.

Pertamina juga akan menindak jika ada pihak atau oknum SPBU yang bermain dalam penyalahgunaan ini.

“Kalau memang ada oknum tentu akan ditindak. Silahkan laporkan,” tegasnya.

error: