You dont have javascript enabled! Please enable it!

RadarBabel dot Com

Liputan Kejut Kabar Bangka Belitung Dan Berita Nasional Dadakan

Liputan Fakta Ngejut Bangka Belitung » Leaks Story of Bjorka

Bjorka Sebar Pembunuh Munir Dan Mengurai Mengapa Munir Dibunuh

Berita Bangka Belitung Black NewsBERITA BANGKA BELITUNG

Radar Babel – Belum keluar di breached.to retasan database Pertamina nyang dijanjikan, Bjorka the Leaker itu lebih memilih untuk menyebar satu nama sebagai dalang pembunuh Munir sekalian mengurai kronologinya.

Informasi Bjorka dimulai dengan cuitan di akun twitternya dengan prolog ringan tapi bikin penasaran;

“Yea I know you guys have been waiting for this. So, who killed this good man? (Ya aku tahu kalian telah menunggu ini. Jadi, siapa yang membunuh pria baik ini?)” kata Bjorka seperti yang dikutip Radar Babel dari akun Twitter @bjorkanism pada 11 September 2022.

Dalang dan kronologi Pembunuhan Munir diurai..

Bjorka dengan berani menyebutkan bahwa pembunuh Munir adalah seseorang bernama Muchdi Purwopranjono yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya, tepat sebelum akun Twitter dan Telegramnya ditutup oleh pihak platform

“I will give you a name if you ask who was behind Munir’s murder. He is Muchdi Purwopranjono who currently serves as Chairman of the Berkarya Party (Aku akan beri sebuah kalian nama jika kalian tanya siapa di balik pembunuhan Munir. Dia adalah Muchdi Purwopranjono yang kini sedang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya),” kata Bjorka melalui artikelnya.

Bjorka Sebar Pembunuh Munir Dan Mengurai Mengapa Munir Dibunuh oleh Muchdi Purwopranjono
Foto: Tangkapan layar Twitter Bjorka

Radar Berita Bangka belitung mengutip Telegraf Bjorka tentang mengapa Muchdi Purwopranjono tidak menyukai Munir adalah, karena Munir yang merupakan koordinator ‘sangat vokal’ KontraS itu berhasil mengungkapkan bahwa Tim Operasi Mawar adalah pelaku penculikan 13 aktivis pada periode 1997-1998. Hal itu menyebabkan Muchdi harus diberhentikan dari jabatan barunya selama 52 hari.

Dan kesempatan membalas dendam itu mulai terbuka saat Pada 27 Maret 2003, Muchdi diangkat menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Deputi V.

Bjorka mengurai bahwa posisi tersebutlah yang membuka banyak peluang untuk menghentikan semua gerak aktivitas Munir yang dianggap telah merugikan Muchdi.

“A position that opens up many opportunities to stop the activities of the victim of the late Munir that has harmed the defendant (Posisi yang membuka banyak peluang untuk menghentikan aktivitas korban Munir yang telah merugikan terdakwa),” kata Bjorka.

Nasib Pollycarpus Budihari Priyanto

Muchdi disebut menggunakan jaringan non-organik BIN yakni Pollycarpus Budihari Priyanto sebagai pilot PT Garuda Indonesia Airways untuk membunuh Munir.

Ketika itu, diketahui Munir akan terbang ke Belanda menggunakan Garuda Indonesia untuk studi lanjut. Pollycarpus membuat surat rekomendasi kepada PT Garuda Indonesia Airways untuk ditempatkan di bidang Corporate Security.

Sebelumnya hal itu pun sempat ditanyakan oleh pihak BIN, Budi Santoso untuk apa dirinya ditempatkan pada bagian tersebut, Pollycarpus tidak menjelaskan kebenaran maksud aslinya, namun beberapa hari kemudian ia memutuskan untuk berterus terang bahwa dirinya mendapat tugas dari Muchdi untuk membunuh Munir.

Surat tersebut ditandatangani dan dimasukkan ke dalam amplop BIN bernomor R-451/VII/2004 yang kemudian diserahkan Pollycarpus kepada Indra Setiawan, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Airways.

Dengan rencana matang, sebelum keberangkatan pesawat, Pollycarpus memastikannya dengan menelepon istri Munir yang bernama Suciwati. Dan ia mendapat jawaban bahwa keberangkatan akan dilaksanakan pada Senin, 6 September 2004 dengan nomor penerbangan Garuda Boeing 747-400 GA-974.

Setelah berhasil satu pesawat, Pollycarpus membawa Munir ke Coffee Bean melalui Gate 42 saat mendarat di Bandara Changi Singapura. Munir menunggu saat Pollycarpus memesan dua minuman. Tanpa ia tahu, bahwa salah satu minuman sudah tercampur arsenik. Dan…

Munir dinyatakan meninggal dua jam sebelum pesawat mendarat di Bandara Schipol Amsterdam, Belanda. Berdasarkan hasil autopsi otoritas Belanda, tubuh Munir mengandung 3,1 milligram racun arsenik.

error: