Buntut Pembakaran Aset Perusahaan Keponakan Prabowo, Kades Penyak Sapawi Jadi Tersangka

Radar Babel – Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Bangka Tengah, Fadlillah mengatakan pasca ditetapkannya Kades Penyak, Sapawi jadi tersangka dan diberhentikan sementara, tidak berpengaruh terhadap pelayanan kepada masyarakat di desa tersebut.

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Bangka Belitung menangkap dan menahan Kepala Desa Penyak, Sapawi, karena diduga menjadi provokator kasus perusakan dan pembakaran aset perusahaan smelter timah PT Mitra Stania Prima atau MSP. MSP adalah perusahaan milik Aryo Puspito Setyaki Djojohadikusumo–anak Hashim Djojohadikusumo atau keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Kades Penyak Sapawi diduga melakukan tindak pidana penghasutan yang berimbas pada rusaknya aset PT Mitra Stania Prima (MSP) yang berada di Teluk Dalam, Desa Penyak pada Januari 2022.

Atas kasus ini Kades Penyak, Sapawi ditahan di Rumah Tahanan Negara Polda Bangka Belitung (Babel) selama 20 hari terhitung mulai tanggal 23 Agustus 2022 sampai dengan 11 September 2022.

“Kita menyikapi hal tersebut sesuai aturan karena untuk proses hukum kita tidak bisa intervensi APH (Aparat Penegak Hukum-red), namun kita sudah menunjuk sekdes (sekretaris desa-red) sebagai plt kades Penyak untuk melaksanakan roda pemerintahan di desa itu,” ujar dia Sabtu (3/9).

Ia melanjutkan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 82, ketika kepala desa dituntut hukuman 5 tahun penjara atau lebih dan ditetapkan sebagai terdakwa maka dan itu bisa diberhentikan sementara sampai pada putusan tetap.

“Jika dalam putusan kades di hukum dua tahun penjara maka jabatannya sebagai kepala desa diberhentikan namun jika putusan bebas maka jabatannya akan dikembalikan,” terang Fadlillah.

Terpisah, Kapolres Bateng AKBP Moch Risya Mustario mengungkapkan penetapan kepala Desa Penyak sebagai tersangka dilakukan oleh Ditreskrimum Polda.

“Seluruh proses, semuanya ditangani dan diambil alih oleh polda,” katanya.