Radar Babel – Whoeeiii mania seblak, udah pada tau belon kalau makanan Bandung populer itu ternyata punya histori unik, Dari artinya nyang ‘ngejut’ hingga bahan wajib yang jadi ciri khas kuliner maknyus ini.
Seblak kini begitu populer di berbagai daerah Indonesia. Olahan kerupuk rebus dengan kuah kencur ini biasanya dibuat pedas. Kemudian ditambahkan isian telur, cilok, bakso, siomay, hingga ceker. Ngerinyem, ngerinyem dah lo 😀
Padahal racikan seblak original hanya memakai kerupuk yang direndam air panas kemudian dimasak dengan bumbu halus berupa bawang putih, kencur dan cabai rawit.
Histori kuliner Seblak, asal-usulnya
Tak ada catatan sejarah pasti yang menunjukkan kapan seblak pertama kali ditemukan. Begitupun dengan keterangan atau informasi yang menyebutkan jika seblak berasal dari Bandung, tak ada informasi resminya. Namun ada berbagai teori menurut keterangan dari berbagai sumber.
Konon seblak sudah ada sejak zaman kemerdekaan di Parahyangan. Di Garut, ada makanan yang disebut kerupuk leor yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia yakni kerupuk lemas. Karena kerupuk mentah yang seharusnya digoreng, dimasak dengan bumbu bawang putih dan cabai rawit.
Mungkin ini menjadi cikal bakal kreasi seblak yang kini telah memiliki pamor di para pencinta kuliner.
Sebelum tenar seblak khas Sunda, di daerah Sumpiuh Jawa Tengah juga ada makanan yang serupa yakni kerupuk godog atau kerupuk rebus.
Namun dari penelusuran, baik kerupuk leor atau kerupuk godog, tidak menggunakan kencur. Padahal bahan kencur inilah yang menjadi ciri khas sekaligus cita rasa yang identik dengan seblak.
Ada juga sumber yang menyebutkan asal-usul seblak bermula dari persediaan kerupuk yang melimpah di Bandung kala itu. Kerupuk yang sudah lama saat digoreng tidak seenak kerupuk yang baru dibuat. Kerupuk lama juga lebih keras dan susah dikunyah.
Karena kerupuk lama menumpuk, seringkali dibuang begitu saja. Lama kelamaan orang merasa sayang untuk menyia-nyiakan atau membuang kerupuk. Sehingga kemudian muncul berbagai ide dan kreasi untuk mengolah kerupuk lama hingga terciptalah seblak.
Berita de' kalah ngejut..
Sejarah Tradisi Lompat Batu Nias, Erat Nilai Mistis
Warning Menteri ESDM: Meski Boleh Ekspor, Ingat! Timah Masuk Komoditas Mineral Kritis
Fahlevi & Metta Terpilih Jadi Duta GenRe Kabupaten Bangka Tahun 2023