Illegal logging Gunung Tajam Eksis Babat Gundul Hutan Lindung Pulau Belitung

Radar Babel – Aktivitas para pembalak liar Gunung Tajam menjarah kayu hutan lindung pulau Belitung makin kian mencemaskan, Kawasan HL nyang terletak di Desa Kacang Butor, Kecamatan Badau, Belitung makin gundul digerus illegal logging oknum tidak bertanggung jawab.

pembalakan liar Hutan Lindung Gunung Tajam Belitung itu ditemukan oleh para pendaki nyang melihat banyak bekas penebangan pohon di lokasi.

Akibat penebangan pohon secara liar di Hutan Lindung tersebut membuat para pendaki Gunung Tajam sempat kesulitan mengakses jalan menuju Makam Syech Abu Bakar Abdullah bin Yahya.

“Selama kita perjalanan mendaki, mulai pertengahan hingga menuju puncak banyak sekali bekas penebangan kayu yang diduga ilegal,” kata salah satu pria pendaki Gunung Tajam yang enggan disebutkan namanya, Minggu (12/3/2023).

Pria asal Tanjungpandan ini mengatakan, adanya penebangan liar (Illegal Logging) sangat menganggu ekosistem yang ada di lokasi  apalagi Gunung Tajam masuk dalam Hutang Lindung yang harus dilindungi.

“Selama perjalanan, kita disuguhi suara mesin senso (chainsaw) yang sedang memotong pohon. Jumlahnya pun diduga belasan, karena suaranya sangat kencang,” katanya.

Dia juga sangat menyayangkan adanya penebangan liar tersebut. Selain merusak, Illegal logging Gunung Tajam menggangu pemandangan bagi mereka nyang ingin mendaki kawasan hutan pulau Belitung tersebut.

“Saya pernah mendaki di berbagai gunung di Indonesia. Di luar sana, mereka melindungi hutan agar tetap asri. Tapi di Belitung malah ditebang,” keluhnya.

Dia meminta kepada aktivis pecinta alam yang ada di Indonesia dan aparat di Belitung untuk mengangkat masalah pembalakan liat Gunung Tajam ini agar penebangan secara serampangan tak terjadi lagi.

“Adanya penebangan pohon di Gunung Tajam juga menyebabkan longsor. Itu terlihat pada saat kita perjalanan menuju Gunung Tajam, terlihat tanah longsor di lokasi,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala UPTD KPHL Belantu Mendanau Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, (Babel) Bambang Wijaya mengatakan, dirinya akan menindaklanjuti informasi tersebut.

“Nanti kita akan kerahkan Polhut (Polisi Kehutanan) untuk melakukan patroli,” kata Bambang Wijaya saat dikonfirmasi, Minggu (12/3/2023).