You dont have javascript enabled! Please enable it!

RadarBabel dot Com

Liputan Kejut Kabar Bangka Belitung Dan Berita Nasional Dadakan

Liputan Fakta Ngejut Bangka Belitung » Tradisi Budaya Lokal Tujuh Bubung Umah

Kampung Adat Gebong Memarong: Melestarikan Simbol Tradisi Budaya Lokal Orang Lum Pulau Bangka

Berita Bangka Belitung Black NewsBERITA BANGKA BELITUNG

Sebelum progres bergulir pada bangunan kebendaan (fisik) memarong, PT Timah Tbk telah terlebih dahulu melakukan proses penghimpunan data budaya tentang adat-istiadat masyarakat Mapur dalam sebuah tulisan.

Radar Babel – Eksistensi kampung Gebong Memarong dimana orang lum, masyarakat adat mapur tinggal didalamnya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan bermasyarakat. Sudah sepantasnya kita menjaga Kampung Adat Urang Lom Dusun Air Abik Belinyu ditengah zaman nyang terus berevolusi. Langkah melestarikan kearifan lokal kampung adat Gebong Memarong adalah langkah menjaga simbol tradisi budaya lokal tujuh bubung rumah.

Salah satu bentuk menjaga lingkungan adat urang Lum digiatkan PT Timah Tbk dengan membangun kembali warisan budaya leluhur tanah Bangka Kampung Gebong Memarong yang menjadi rumah tinggal adat Orang Lum Dusun Airabik Desa Gunung Muda, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung.

Peran aktif PT Timah Tbk dalam menjaga kearifan lokal suku lum tersebut memang harus dilakukan mengingat dari satu sisi wilayah Kampung Gebong Memarong sudah mulai tercemar akibat berkembangnya aktivitas pertambangan juga perusahan perkebunan bersinggungan langsung dengan tempat tinggal mereka.

Proses melestarikan adat budaya Bangka Belitung itu sudah diawali PT Timah Tbk Ngujem Tiang Kampung Adat Gebong Memarong beberapa waktu lalu. Sekarang akan dibangun segera tujuh bubung umah (rumah) diatas tanah adat urang lum.

Rencananya Pembangunan tujuh Gebong Memarong ini akan berbentuk panggung yang beralaskan kayu ibul, dengan dinding kulit kayu dan beratap nipah. Sisi unik bangunan Memarong nanti adalah terdapat ciri khas tiap Gebong yang menjadi pembeda satu rumah dengan rumah lainnya. kekhasan Gebong terlihat dari jenis kayu yang digunakan, jenis ikatan maupun bahan lain. Dan akan dibuat mirip rumah adat suku bangsa Lom sebelumnya.

Sebanyak empat unit dari Tujuh Gebong Memarong ini nanti akan dibuat menjadi home stay tradisional, galeri, balai adat serta museum. Tak sebatas rumah saja, PT Timah Tbk berupaya melakukan pembangunan tradisi melekat urang lum agar kearifan lokal masyarakat perkampungan gebong Memarong tersebut bisa dirasakan oleh anak cucu kita saat ini dan nanti.

PT Timah Tbk juga memberikan pelatihan sesuai dengan potensi yang dimiliki masyarakat setempat yaitu membuat batik ecoprint, dengan harapan dapat memberi kontribusi pada sektor ekonomi orang lum.

“Kami senang sekali, PT Timah Tbk bisa membantu mewujudkan membangun Gebong Memarong ini, karena sudah lama kami menginginkannya dengan tujuan generasi saat ini bisa melihat langsung bagaimana rumah dan kehidupan orang Lum dulu,” ujarnya.

Tujuh memarong itu tujuh bubung rumah

Ketua Adat Orang Lum yang juga Ketua Lembaga Adat Mapur, Abok Usang Gedoy mengatakan masyarakat sudah membangun Kampung Adat mereka yang berada di pertengahan Dusun Air Abik dan dikelola oleh Lembaga Adat Mapur, sebagai wadah untuk menaungi kepentingan masyarakat adat dan pengembangan kebudayaan Mapur, namun terkedala beberapa hal, jadi cuma baru terbangun satu bubung memarong.

Adanya Kampung Adat Gebong Memarong menjadi gambaran yang bisa dilihat langsung oleh masyarakat. Betapa nyamannya kehidupan tempat tinggal urang Lum, peralatan yang digunakan, cara mencari rezeki sampai cara interaksi dan bersosialisasi Orang Lum.

“Tujuh memarong itu tujuh bubung rumah ada balai adat itu yang akan digunakan untuk tempat berkumpul masyarakat, tempat pernikahan, Galeri ini nantinya akan digunakan memamerkan produk hasil kerajinan, ada museum juga yang akan menampilkan peralatan urang lum dan lainnya. Dan ada juga penginapan untuk masyarakat yang ingin menginap di rumah Orang Lum,” katanya.

Wisata Budaya Unik

Abok Usang Gedoy berharap, setelah Kampung Adat Gebong Memarong nantinya selesai, akan melestarikan tradisi dan adat istiadat leluhur serta membuat Kampung Gebong Memarong, Kampung Adat Urang Lom itu menjadi wisata budaya unik kawasan Dusun Air Abik Belinyu.

Ia bersyukur, PT Timah Tbk mendukung penuh pembangunan Gebong Memarong ini, baginya ini bentuk sinergi yang baik untuk bersama-sama menjaga adat, tradisi, dan kearifan lokal budaya Orang Lum.

Di kesempatan Senada, Sekretaris Lembaga Adat Mapur Asih Harmoko mengatakan, saat ini ada sekitar 70 lebih kepala keluarga urang Lum yang tinggal di Dusun Air Abik.

“Kami bermitra dengan dengan PT Timah Tbk, melestarikan budaya orang lum sehingga kedepannya gebong memarong semakin dikenal, menjadi warisan bagi generasi masa kini, menjadi destinasi budaya yang menjaga kearifan lokal dan tradisi. Kami juga berencana membangun sekolah adat,” ucapnya.

Sebelum progres bergulir pada bangunan kebendaan (fisik) memarong, PT Timah Tbk telah terlebih dahulu melakukan proses penghimpunan data budaya tentang adat-istiadat masyarakat Mapur dalam sebuah tulisan.

Hadir dikesempatan yang sama, Penulis Buku Mapur Mendulang Kisah Meraup Berkah Kurniati dan Derry Nodyanto, mengatakan kearifan lokal dan tradisi budaya merupakan sebuah kekayaan, harta, dan potensi dalam perkembangan peradaban.

Selain menjadi kekayaan aset dan warisan budaya, dapat pula memberi peluang yang sangat besar dan berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Peran inilah yang ditunjukkan oleh PT Timah Tbk hadir dalam membingkai dan mengabadikan pelestarian adat Mapur,” ucap Derry.

Kurniati menambahkan, sebelum progres bergulir pada bangunan kebendaan (fisik) memarong, PT Timah Tbk telah terlebih dahulu melakukan proses penghimpunan data budaya tentang adat-istiadat masyarakat Mapur dalam sebuah tulisan.

Terinventarisasi lebih bermakna melalui tulisan, dan tak sekadar bersandar pada tuturan saja.

“Tak main-main tentunya, keseriusan perusahaan timah terbesar ini dapat menyatukan dua kawasan operasional (Dusun Pejem Desa Gunung Pelawan dan Dusun Aik Abik desa Gunung Muda di kecamatan Belinyu,” ucapnya.

PT Timah Tbk berupaya melestarikan Masyarakat Adat Mapur dengan bersinergi dengan pendidik, budayawan dan masyarakat.

“Hal ini merupakan ikhtiar perusahaan dalam memperkenalkan khasanah budaya lokal yang diharapkan dapat berguna bagi penikmat budaya, kepentingan akademik, maupun bagi kepentingan masyarakat setempat dalam mempelajari pengalaman masa lalu para leluhur,” sambungnya.

Simbol eksistensi masyarakat Mapur yang mempunyai nilai-nilai kearifan lokal harus mendapatkan posisi dan ruang agar tidak hilang tergerus zaman begitu saja, terinventarisasi lebih bermakna melalui tulisan, dan tak sekadar bersandar pada tuturan saja.

Menurutnya, Gebong memarong mempunyai nilai tersendiri di hati masyarakat Mapur, yaitu sebagai simbol eksistensi, kerja sama dan keharmonisan, serta kearifan lokal kehidupan masyarakat.

“Upaya yang dilakukan oleh PT Timah Tbk tentu tidak hanya membangun peradaban dan budaya melalui pembangunan gebong memarong. Komitmen mendukung program kebudayaan pun disiapkan untuk masyarakat adat melalui peningkatan kapasitas dan kualitas berupa pelatihan dan pendampingan masyarakat adat Mapur agar kemampuan dan keterampilan dalam mengolah anyaman berbasis kearifan lokal menjadi produk kerajinan tradisional yang mendunia dengan kualitas terbaik,” tandasnya.

error: