Radar Babel – Inget ragam momen Academy Awards 2022 saat Will Smith sontak maju ke panggung ‘nabokin’ host Chris Rock nyang ngebanyol kebotakan alopecia Areata, ciri pitak rambut Jada Smith sang istri?
Nah, belakangan ragam Alopecia Areata tiba-tiba ramai jadi bincangan banyak orang. Penyakit nyang menyerang kepala secara tiba-tiba dan tidak terduga hingga mengakibatkan penderita mengalami kebotakan di seluruh kepala, atau hanya di bagian-bagian tertentu.
Alopecia sendiri adalah sebuah penyakit kulit kepala yang menyebabkan rambut rontok lebih banyak. Jumlah rambut rontok tersebut bisa melebihi 100 helai per hari, sekitar dua kali lipat dari yang dialami orang normal.
Alopecia areata, begitu istilah lengkapnya, terjadi karena gangguan autoimun yang menyerang folikel rambut tumbuh. Folikel rambut itu lambat laun akan mengecil, sampai akhirnya berhenti memproduksi rambut secara bertahap.
Bukan sekadar rontok, sebagai ciri alopecia kerap membentuk ragam pola kebotakan kecil di kepala penderitanya, meski berukuran kecil, bentuk pola Alopecia Areata yang demikian berpotensi saling terhubung hingga jadi makin besar dan terlihat.
Selain menyebabkan kerontokan rambut pada kulit kepala, alopecia juga dapat terjadi pada alis, bulu mata, wajah, serta bagian tubuh lainnya. Kondisi itu pun bisa berkembang secara bertahap dan berulang usai bertahun-tahun lamanya.
Ragam gejala kebotakan Alopecia Areata
Kebotakan yang disebabkan alopecia umumnya ditandai dengan berbagai hal, tergantung penyebab. Beberapa kasus kebotakan dapat terjadi tiba-tiba, sedangkan yang lain secara bertahap, mulai dari kulit kepala hingga seluruh tubuh.
Rambut rontok menjadi salah satu gejala alopecia. Rambut yang rontok itu pun jumlahnya melebihi batas normal, serta adanya segenggam rambut yang jatuh saat disisir atau ketika mencuci rambut.

Selain rambut rontok, alopecia juga ditandai dengan garis rambut mundur dan menipis. Umumnya, masalah ini dimulai dari garis rambut di atas pelipis pada kedua sisi kepala, sedangkan garis rambut di bagian tengah tetap berada di dekat dahi.
Pola surutnya garis rambut ini lantas membentuk huruf ‘V’ di atas kepala yang disebut widow peak. Seiring berjalannya waktu, kedua sisi dan bagian belakang kepala itu akan botak dan menyisakan rambut di puncak kepala saja.
Dalam beberapa kasus, alopecia areata dapat menyebabkan kebotakan total (alopecia totalis) atau kebotakan seluruh tubuh (alopecia universalis). Penyebab pasti dari alopecia areata tidak diketahui, tetapi faktor genetik dan imunologi diketahui berperan dalam munculnya penyakit ini.
Di samping itu, ada beberapa ciri pitak alopecia areata lainnya yang perlu diwaspadai. Di antaranya, kulit kepala terasa terbakar atau gatal, kulit kepala berwarna kemerahan, bagian rambut yang rontok membentuk pitak sebesar lingkaran.
Ragam pitak alopecia areata juga dapat terjadi di janggut atau alis, ciri kerontokan rambut pun tidak hanya terjadi di kulit kepala, melainkan juga anggota tubuh lainnya, seperti alis, bulu mata, wajah.
Ada beberapa jenis alopecia areata, di antaranya:
- Alopecia areata monolokularis, yang ditandai dengan kebotakan pada satu bagian kecil rambut.
- Alopecia areata multilokularis, yang ditandai dengan kebotakan pada beberapa bagian kecil rambut.
- Alopecia areata totalis, yang ditandai dengan kebotakan pada seluruh rambut kepala.
- Alopecia areata universalis, yang ditandai dengan kebotakan pada seluruh rambut tubuh, termasuk rambut kepala, rambut mata, rambut ketiak, dan rambut pubis.
- Alopecia areata difusa, yang ditandai dengan kebotakan rambut yang merata di seluruh rambut kepala, tanpa ada daerah yang terpengaruh lebih dari yang lain.
- Alopecia areata sisa, yang ditandai dengan kebotakan rambut yang terbatas pada satu atau beberapa bagian kecil rambut, setelah sembuh dari alopecia areata yang lebih luas.
Pada beberapa orang, alopecia areata dapat berkembang menjadi alopecia totalis atau alopecia universalis. Namun, pada kebanyakan orang, alopecia areata tidak menyebabkan kebotakan total atau universal.
Penyebab Alopecia Areata
Penyebab pasti dari alopecia areata tidak diketahui, tetapi faktor genetik dan imunologi diketahui berperan dalam munculnya penyakit ini. Hal ini ditunjukkan oleh fakta bahwa ciri kebotakan alopecia areata lebih sering terjadi pada orang-orang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini.
Penyakit ini juga dikaitkan dengan sistem kekebalan tubuh yang tidak normal, di mana sel-sel tubuh salah mengenali jaringan rambut sebagai ancaman dan menyerangnya, menyebabkan rambut rontok. Namun, penyebab pasti dari proses ini masih belum diketahui dengan pasti.
Penderita alopecia areata dapat mengalami kekambuhan, dimana rambut dapat tumbuh kembali setelah beberapa waktu, tetapi kemudian rontok kembali. Pengobatan untuk alopecia areata dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan penyakit, tetapi dapat meliputi terapi topikal, obat-obatan, dan terapi imunosupresif.
Ragam Pengobatan
Pengobatan pitak alopecia areata dapat bervariasi tergantung pada ciri tingkat keparahan penyakit, tetapi dapat meliputi ragam terapi topikal, obat-obatan, dan terapi imunosupresif.
Terapi topikal dapat meliputi penggunaan minoxidil (Rogaine), yang dioleskan pada kulit kepala untuk membantu rambut tumbuh kembali.
Obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengobati alopecia areata meliputi obat-obatan yang mengandung kortikosteroid, seperti prednison, yang dapat meredakan peradangan dan membantu rambut tumbuh kembali.
Dalam kasus yang lebih parah, terapi imunosupresif, seperti obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh, dapat digunakan untuk mengobati alopecia areata. Namun, obat-obatan ini juga dapat meningkatkan risiko infeksi, sehingga harus digunakan dengan hati-hati dan sesuai anjuran dokter.
Cara Pencegahan Alopecia areata
Alopecia areata adalah penyakit kulit yang ditandai dengan kehilangan rambut yang tiba-tiba dan tidak terduga. Meskipun belum ada cara untuk mencegah penyakit ini secara pasti, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko terkena alopecia areata, di antaranya:
- Cukupi kebutuhan nutrisi tubuh Anda dengan makanan yang sehat dan bergizi, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, protein hewani, dan karbohidrat kompleks.
- Jauhi stres dan rileks dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan Anda, seperti meditasi, yoga, atau senam.
- Gunakan produk perawatan rambut yang sesuai dengan jenis rambut Anda dan hindari produk yang mengandung bahan kimia keras yang dapat merusak rambut.
- Bersihkan rambut dan kulit kepala secara teratur dengan shampoo yang sesuai dengan jenis rambut Anda. Hindari menyisir rambut yang basah, karena dapat menyebabkan kerusakan rambut.
- Jika Anda memiliki faktor risiko untuk terkena alopecia areata, seperti riwayat keluarga atau penyakit autoimun lainnya, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan saran dan pengobatan yang tepat.
Bila Anda mengalami gejala-gejala di atas, tak ada salahnya memeriksakan diri ke dokter. Sebab, kebotakan yang tak kunjung membaik bisa merusak penampilan.
Selain itu, kebotakan juga berpotensi menandakan penyakit lain yang mungkin membutuhkan terapi khusus.
Berita de' kalah ngejut..
Kenali Gejala Umum Saraf Kejepit, Penyebab Dan Cara Penanganan Radikulopati
Harapan Pj Gubernur Suganda: RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno Jadi Rumah Sakit Favorit Bangka belitung
Varian Arcturus Naik Status Jadi Variant of Interest, Seberapa Bahaya Kata WHO?