Radar Babel – Pantes Hutan Lindung Belo Laut jadi adem, santer kabar diduga ada pengusaha timah kesohor tengah bermain bersama oknum Lettu dan Prada ikut menjadi ‘sponsor’ penambangan ilegal kawasan HL Muntok, Bangka Barat tersebut.
Namun Disebut menjadi koordinir, Oknum Anggota TNI berpangkat Lettu angkat bicara terkait koordinasi aktivitas penambangan timah seputar kawasan Hutan Lindung Belo Laut. Menurutnya, adanya kegiatan tambang di hutan Belo Laut tersebut adalah kemauan masyarakat setempat sendiri.
“Itu kemauan masyarakat sendiri. Kami tidak mau kesannya kami yang mengkordinir,” kata Lettu Beni Simorangkir saat dikonfirmasi awak media ini melalui pesan WhatsApp, Rabu (18/1/2023).
Ketika disinggung apakah benar hasil timah dari tambang Hutan Mangrove Belo Laut tersebut dijual kepada Taipan ATW. Namun ia tidak memberikan tanggapan terkait dengan pertanyaan tersebut.
Sementara, menurut informasi yang berhasil dihimpun awak media ini. Untuk yang mengatur dilapangan oknum anggota TNI lain berpangkat Prada.
“Kalau dilapangan Prada Irfan yang mengaturnya bang,” ungkap Jaka saat dikonfirmasi awak media ini.
Diberitakan sebelumnya, meskipun sudah sering diterbitkan Aparat Penegak Hukum. Tambang timah diduga ilegal dikawasan hutan lindung Belo Laut, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, kembali beraktivitas.
Tak tanggung-tanggung hasil informasi yang didapat awak media ini tambang timah ilegal jenis user-user sebanyak 40 unit merambah kawasan hutan lindung, membuat hutan Belo Laut nyaris rata.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan kegiatan tambang timah itu di milik ATW, penguasa eh pengusaha timah kesohor dan kondang di Babel.
Parahnya lagi para penambang mengaku dari setiap kegiatan dibekingi oleh oknum anggota sampai menjaga aktivitas penambangan tersbut
Tambang diduga milik Pesohor Timah
“Punya ATW bang tambang disini, kami berani nambang karena dibekingi oknum anggota TNI . Mereka yang jamin,” kata salah satu penambang yang enggan namanya disebut.
Menurutnya, aktivitas tambang timah ilegal itu baru mulai dikerjakan para penambang beberapa hari yang lalu.
“Palingan tiga hari yang lalu kita kerja dilokasi ini, itu juga karena ada yang merkordinir bang kita berani kerja,” ujarnya.

Tak hanya itu, salah satu warga Amri mengeluhkan adanya aktivitas tambang tersebut. Pasalnya lokasi tambang timah tersebut dengan belakang rumahnya hanya berjarak beberapa meter.
“Kami takutnya rubuh rumah kami pak, liat sendiri hanya berapa meter jarak tambang dengan rumah saya,” keluhannya.
Untuk itu, ia meminta Aparat Penegak Hukum setempat menertibkan adanya aktivitas tambang dikawasan Hutan lindung Belo Laut tersebut.
“Kita mohon keadilan lah untuk menertibkan aktivitas tambang timah ini. Kita tau mereka cari makan. Namun nanti tempat tinggal kami yang jadi rubuh jika masih terus beraktivitas,” pintanya.
Berita de' kalah ngejut..
Baznas Kabupaten Bangka Menetapkan Zakat Fitrah 1444 H Rp 35 Ribu per Jiwa
Polisi Gebrak Yanto di Kontrakan Desa Nibung, 27 Paket Sabu Diamankan
Stok Daging sapi Bangka Tengah Aman, Algafry: Harga Lebaran Maksimal 150k Per Kilo