You dont have javascript enabled! Please enable it!

RadarBabel dot Com

Liputan Kejut Kabar Bangka Belitung Dan Berita Nasional Dadakan

Liputan Fakta Ngejut Bangka Belitung ยป Rilis Orphan: First Kill, Dibalik Horor Psikopat Tokoh Esther
Sinopsis Horor Tokoh Esther di Orphan First Kill Rilis

Rilis Orphan: First Kill, Dibalik Horor Psikopat Tokoh Esther

Berita Bangka Belitung Black NewsBERITA BANGKA BELITUNG

Radar Babel – Orphan: First Kill mulai rilis, 19 Agustus 2022. Tiga belas tahun setelah Orphan dirilis, penonton akhirnya akan mengetahui kisah di balik horor tokoh Esther yang mendatangkan petaka bagi keluarga Jack dan Kate Coleman.

Film Orphan menyisakan banyak tanda tanya di antara penonton tentang rentetan petaka di keluarga Coleman usai Esther hadir di rumah itu.

Cerita bagaimana Esther menyamar jadi anak-anak, dan secara bengis membunuh keluarga angkatnya. Esther adalah anak perampuan angkat yang diadopsi Jack dan Kate Coleman dari sebuah panti asuhan.

Mestinya Jack dan Kate berhadap dengan hadirnya sosol anak perempuan di rumah bisa membantu Kate untuk keluar dari depresi berat lantaran keguguran bayi perempuan. Namun bukan bahagia, keluarga kecil ini malah disusup petaka.

Bocah psikopat brutal dan ‘sakit’

Rilis Orphan: First Kill, Dibalik Horor Psikopat Tokoh Esther

Awalnya Esther mendorong seorang teman sekolahnya hingga patah tulang. Esther juga membunuh suster Abigail yang berasa dari panti asuhan.

Bell tampaknya tak hanya menjual unsur psikologis yang mengganggu pada Orphan: First Kill. Ia juga berhasil meracik manifestasi rasa depresi dan kesedihan mendalam Esther yang membuat kamu berpikir, “sebenarnya sah-sah saja Esther seperti itu”.

Ingat Bela, dalam film horor Hollywood, penjahat tentu membunuh bukan tanpa alasan. Sebut saja Jigsaw yang harus kehilangan anak dan penyakit kankernya yang dideritanya, memberinya ide untuk memberi pelajaran hidup kepada orang-orang lewat permainan mematikan.

Begitu juga dalam film Orphan: First Kill ini. Ramuan naskah, dialog dan plot cerita prekuel sungguh apik. Sebagai penonton, kamu bisa melihat bagaimana orang-orang memperlakukannya Esther dan bagaimana dia menjalani kehidupan yang sulit karena cara orang memandangnya.

Sinopsis Radar sinema tentang Petualangan Esther di Orphan: First Kill bercerita pelarian yang brilian dari fasilitas psikiatri Estonia. Esther melakukan perjalanan ke Amerika dengan menyamar sebagai putri yang hilang dari keluarga kaya. Namun, kejutan tak terduga muncul yang mana dia harus berhadapan dengan seorang ibu yang akan melindungi keluarganya dengan cara apa pun.

Film besutan William Brant Bell ini bisa Anda tonton di bioskop tanah air seperti XXI. Orphan: First Kill masih dibintangi oleh Isabelle Fuhrman sebagai Esther. Ada juga Julia Stiles, Rossif Sutherland, Hiro Kanagawa, Matthew Finlan, Samantha Walkes, Dave Brown, Lauren Cochrane dan Gwendolyn Collins.

Salah satu tujuan film ini sebagai prekuel adalah untuk menutupi plot hole yang banyak dikritik di film pertama, yaitu bagaimana tepatnya si bocah psikopat pergi dari Estonia ke panti asuhan Amerika Serikat tanpa bantuan siapa pun. Bahkan dengan dokumen palsu, Esther tidak akan bisa muncul begitu saja.

Orphan: First Kill Tanpa CGI

Sang sutradara tak kaleng-kaleng dalam menggarap film Orphan First Kill ini. William Brent Bell, otak di balik prekuel ini mengungkapkan bahwa semua adegan, wajah Esther, bahkan kebrutalannya tanpa menggunakan CGI.

Produksi menggabungkan pengambilan gambar dengan teknik forced perspective dan tanpa CGI, demi membuat Isabelle terlihat maksimal meski prekuel ini disiapkan 11 tahun setelah Orphan.

Totalitas para pemeran ini juga patut diacungi jempol. Dalam Orphan: First Kill ini, semua pemeran kecuali Isabelle, harus menggunakan sepatu dengan hak setinggi 15 cm agar mereka semua tampak seperti orang dewasa.

Bahkan ketika adegan makan bersama, Isabelle duduk di kursi lebih pendek yang membuatnya harus melipat kakinya. Trik ini berguna agar Isabelle terlihat seperti anak kecil dalam adegan ini.

Dalam proses produksi, beberapa pemeran yang tingginya sama dengan Isabelle Fuhrman saat berada dalam satu scene harus memakai sepatu tinggi untuk membuat Isabelle Fuhrman atau Esther tampak lebih pendek.

Selain itu poster filmnya juga dibuat simetris seperti poster Orphan 2009. Poster Orphan:First Kill menunjukkan setengah dari punggung Esther –dengan tambahan percikan darah di salah satu bahunya.

error: