Radar Babel – Pernyataan Juru bicara Pondok Pesantren Gontor, Noor Syahid, salah satu pelaku tindak kekerasan penewas Albar Mahdi Wafat adalah santri asal Bangka.
Santri Ponpes Darussalam Gontor, Albar Mahdi, meninggal dunia diduga akibat dianiaya para senior. Kasus wafatnya Albar Mahdi viral saat ibu korban bernama Siti Soimah (44) mengadu Hotman Paris yang saat itu berada di Palembang.
Siti Soimah mengatakan Kepada Hotman Paris bahwa ada yang janggal dari kematian putra sulungnya, Pasalnya masih ada darah mengucur dari kepalanya saat jenazah datang dan dibuka di rumahnya di Palembang, Sumatera Selatan.
‘Sampai kain kafan diganti dua kali sebelum dimakamkan,”ungkap Soimah sambil menangis di depan Hotman Paris.

Pada Awalnya, pihak Ponpes Gontor mengatakan kematian Albar Mahdi lantaran terjatuh akibat kelelahan dari mengikuti kegiatan Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).
Namun usai didesak pihak keluarga yang memaksa akan melakukan otopsi, pihak Ponpes Gontor akhirnya mengaku bahwa Albar Mahdi Wafat akibat tindak kekerasan.
Bagaimana kronologi Albar Mahdi hingga sampai meninggal dunia, Ponpes Gontor pun membuka fakta baru dibalik wafatnya Santri Albar Mahdi.
Diduga, tindak kekerasan kakak kelas itu terjadi Senin 22 Agustus dini hari hingga korban ditemukan tak bernyawa oleh petugas pesantren.
Noor Syahid sebagai Juru bicara Ponpes Gontor menyatakan Albar Mahdi meninggal pada hari Senin pagi tanggal 22 Agustus 2022. Sang Putra sulung yang berkomunikasi terakhir dengan ibunya pada 13 Juli 2022 kemarin, sebelumnya menjadi Ketua Pelaksana acara Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum), pada Kamis dan Jumat 18-19 Agustus 2022.
Menurut pernyataan Noor Syahid, pelaku tindak kekerasan penganiayaan terhadap Albar Mahdi ada 2 orang.
Kedua pelaku tersebut adalah adalah para senior, kakak kelas Albar yang duduk di kelas 6 atau kelas 12 SMA. Sedangkan Albar Mahdi masih duduk dikelas 5 setara kelas 11 SMA. Para pelaku seperti tak terima dengan kelalaian Albar selaku Ketua Pelaksana Perkajum sebelumnya yang kebetulan para senior itu bertindak sebagai penanggungjawab acara, Noor menambahkan.
“Pelaku dua orang. Satu pelaku berasal dari Padang dan yang satu dari Bangka. Surat pemberhentian, surat pemulangan, surat pengusiran langsung kami buat dan mereka langsung dipulangkan. Saat ini sudah tidak di pondok,” kata Noor.
Mengejutkan, Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Wahyu Wibisono membuka fakta baru dengan mengatakan bahwa korban tindak kekerasan para senior itu bukan hanya Albar Mahdi saja, tetapi masih ada dua orang lagi. Jadi total korban tindak kekerasan Ponpes Gontor ada tiga orang, Satu orang diantaranya meninggal dunia yaitu Albar Mahdi.
Hingga detik ini Polres Ponorogo masih melakukan penyidikan dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dari Pondok Pesantren.
Berita de' kalah ngejut..
Jatah Pejabat, Polemik Sekda Naziarto Jadi Petugas Haji Daerah
Menarik, Mantan Pengacara Bharada E Dampingi DY Atas Kasus Hukum Yang Menjeratnya
Basel Punya Rumah Aman Anak Rahasia