Radar Babel – Sayonara KTP-el, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri menargetkan 25 persen dari 277 juta penduduk Indonesia, tahun ini memiliki KTP digital pakai penerapan Identitas Kependudukan Digital (IKD).
Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, target ini juga berlaku bagi Dinas Dukcapil di 514 kabupaten/kota di Indonesia.
“Mari kita bertransformasi ke KTP digital.”
“Target tahun ini 25 persen atau 50 juta penduduk Indonesia memiliki KTP digital di hapenya,” kata Zudan lewat keterangan tertulis, Kamis (9/2/2023).
Ia mengatakan, upaya ini solusi asimetrik, sebagai langkah bijaksana menggantikan penerbitan KTP-el yang masih banyak dikeluhkan masyarakat.
Zudan menyebutkan tiga kendala pencetakan KTP-el. Pertama, pengadaan blanko KTP-el yang mengambil porsi cukup besar anggaran Dukcapil.
Kemudian, harus pula menyediakan printer dengan ribbon, cleaning kit, dan film. Belum lagi masalah kendala jaringan internet di daerah.
Kalau ada kendala jaringan, pengiriman hasil perekaman KTP-el tidak sempurna. Walhasil, KTP tidak jadi, karena failer enrollment. Perekaman sidik jari pun gagal karena tidak terkirim ke pusat.
“Mengatasi kendala jaringan, ditambah pengadaan peralatan dan blanko itu mahal sekali.”
“Maka Pak Mendagri Tito Karnavian memberikan arahan agar menggunakan pendekatan asimetris, yakni dengan digitalisasi dokumen kependudukan termasuk penerapan Identitas Kependudukan Digital (IKD),” jelasnya.
Belum lagi, sambung Zudan, ada pemekaran 11 kecamatan, 300 desa/kelurahan, terutama di daerah otonomi baru (DOB) di Papua.
“Jadi kita tidak lagi menambahkan blanko, tetapi kita mendigitalkan pelayanan adminduk. KTP elektronik diganti KTP digital,” terangnya.
Untuk mendaftarkan aplikasi IKD, masyarakat harus didampingi petugas Dukcapil, karena memerlukan verifikasi dan validasi yang ketat dengan teknologi face recognition.
“Sekali datang, pemohon bisa langsung dapat KTP Digital, dokumen kependudukan lainnya seperti KK dan lainnya sudah bisa langsung dipindahkan data digitalnya ke hape pemohon,” jelasnya.
KTP Digital pakai IKD dengan KTP Elektronik Beda Banget
Lantas, muncul pertanyaan. Apa perbedaan KTP Digital ini dengan KTP lama berbentuk kartu yang sebelumnya digunakan?
Dikutip dari situs Dukcapil Kemendagri pada Kamis, 9 Februari 2023, KTP Digital berisikan informasi mengenai data diri seperti foto, tanda tangan, nama, alamat dan juga Nomor Induk Kependudukan (NIK).
“NIK sangat penting, karena bisa dan dapat digunakan untuk mengakses berbagai layanan publik, seperti mendaftar asuransi, membuka rekening bank, dan lain sebagainya,” jelas Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh.
Perbedaan pertama KTP Digital dengan KTP elektronik atau KTP lama adalah dari bentuknya. KTP digital berupa aplikasi yang bisa diinstall pada smartphone seseorang. Ini berbeda dengan KTP elektronik yang masih berbentuk kartu.
“Sehingga KTP Digital bisa diakses melalui handphone, di aplikasi khusus yang disediakan oleh Dukcapil,” kata Zudan.
Penerbitan KTP Digital ini juga perlu dilakukan oleh Dinas Dukcapil setelah diajukan oleh masyarakat yang melakukan perekaman identitas. Identitas dari masing-masing masyarakat akan terdapat pada smartphonenya masing-masing setelah pendataan dilakukan.
Selain itu masih ada beberapa perbedaan lainnya dengan KTP lama. Salah satunya ketika urusan administrasi.
Jika nanti aturan KTP digital sudah berlaku untuk masyarakat umum, maka mereka tak perlu lagi melakukan fotokopi KTP seperti yang biasa dilakukan.
“Perbedaan terakhir bisa dilihat dari aspek kemudahan penggunaannya. Dengan KTP-el (lama), masyarakat di beberapa kesempatan masih sering dibuat kurang nyaman lantaran diminta untuk memfotokopinya saat akan mengurus berbagai hal. Nah, fotokopi KTP tidak lagi berlaku ketika KTP yang dimiliki penduduk sudah berbentuk digital,” ujar Zudan.
Program ini juga mendapat dukungan Mendagri Tito Karnavian agar layanan jajaran Dukcapil dapat terus berkembang dengan memanfaatkan inovasi teknologi informasi Dukcapil.
Berita de' kalah ngejut..
Pangkalpinang Giatkan Melek KTP Digital, Langkah Mudah Akses Pelayanan Publik
Menolak Keren, Tecno Spark 10 Series Bakal Jejal Pasar Android Indonesia
Aurelie Moeremans Ketahuan Colli, Koq Bisa Sih?