Radar Babel – Sudah buka Google kah anda hari ini? panik gak, tiba-tiba lihat potret mangkuk dengan animasi ayam jago berlari ada dihalaman muka Google Doodle, Koq bisa. Mending kita selisik Mangkuk Ayam Jago Google Doodle hari ini, Senin (12/9/2022).
Coba ingat, Mangkuk ayam jago berwarna putih dan bergambar ayam jago berekor hitam, lengkap dengan hiasan bunga peoni dan daun pisang itu. Masyarakat Indonesia sudah tidak asing dengan mangkuk ayam jago. Pasalnya, setiap rumah paling tidak punya satu mangkuk keramik dengan gambar unik ini.
Mangkuk ayam ini umum ditemui di jajanan kuliner, paling umum anda bisa ketemu mangkuk imut ini saat beli bakso atau mi ayam.

Trus, gimana asal mula sejarah mangkuk ayam jago bisa jadi cover Google Doodle hari ini?
Asal mula Mangkuk Ayam Jago
Dikutip dari Kompas.com, 16 Februari 2018, mangkuk lejen ini ternyata bukan asli Indonesia lho, melainkan dari China.
Di Negeri tirai bambu itu sendiri, mangkuk ayam tidak cuma umum digunakan sebagai tempat makan sehari-hari. Benda setengah bulat itu adalah perangkat makan wajib yang digunakan sebagai wadah seserahan upacara pernikahan di China.
Bermacam sebutan mangkuk ayam jago itu. Orang Kanton, dari Guangdong, China Selatan, menyebutnya Jigongwan, penduduk wilayah China utara menyebut mangkuk ini Gongjiwan, sementara orang dengan dialek Minnan menyebutnya dengan Jijiaowan.
Menyelisik Sejarah mangkuk ayam jago
Mangkuk ayam jago lahir pada masa Dinasti Ming periode pemerintahan Kaisar Chenghua (1465-1487). Saat itu Kaisar memesan empat buah cawan bergambar ayam jago dan ayam betina pada pengrajin keramik khusus kekaisaran di daerah Jingdezhen (Provinsi Jiangxi).

Kaisar Chenghua memesan empat buah cawan keramik dengan teknik doucai, terkhusus untuk dirinya dan sang istri sebagai lambang cinta.
Cawan tersebut terkenal akhirnya dengan nama Jigangbei atau “cawan ayam”, terdiri dari gambar ayam jago, ayam betina, dan anak ayam.
Gambar tersebut perlambang kemakmuran, terlebih dengan kehadiran anak ayam sebagai pertanda banyak anak, banyak rezeki.
Makna serta Filosofi mangkuk ayam jago
Jigangbei adalah mangkuk dengan gambar ayam ini memiliki makna simbolis. Kata Ji berarti ayam, mirip dengan bunyi kata Jia yang bermakna rumah.
Gambar bunga peoni melambangkan kekayaan. Sementara pohon pisang dengan bentuk daunnya yang lebar dimaknai sebagai keberuntungan keluarga.
Ternyata,…. selisik punya selisik Mangkuk Ayam Jago begitu disukai Kaisar-kaisar China.
Beberapa penggemar Jigangbei seperti Kaisar Wanli (memerintah 1572-1620) dan Kaisar Kangxi (memerintah 1661-1722) dari Dinasti Qing.

Begitu senangnya mereka dengan mangkuk tersebut, hingga mematok gambar ayam jago dengan harga tinggi. Selain itu, ada pula cerita Kaisar Qian Long (memerintah 1735-1796) yang membuat puisi khusus berisi pemujaan pada mangkuk ayam jago pada 1776.
Meski demikian, dimasa Dinasti Qing, mangkuk dengan gambar utamanya ayam jago itu mulai diproduksi massal. Masyarakat kelas menengah ke bawah di China kala itu juga memang hanya bisa memakai mangkuk bergambar ayam karena mangkuk-mangkuk bercorak lain seperti gambar naga,phoenix dan motif lain relatif lebih mahal.
Jigangbei menyebar ke Asia Tenggara
Sekitar awal abad ke-20, mangkuk ayam jago mulai merambah ke luar China. Penyebaran berawal dari perantau yang membawa mangkuk produksi pabrik di Provinsi Guangdong ini ke beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Sejak itulah, Jigangbei pun makin banyak diproduksi dengan bermacam gaya. Dari mulai teknik gambar tangan hingga cetakan mesin.
Meski sudah menyebar dan banyak diproduksi, tetapi cawan asli pada masa kekaisaran masih menjadi daya tarik bagi para kolektor barang antik di seluruh dunia.
FYI, Cawan Chenghua sendiri yang digadang cuma ada empat di dunia, pernah dilelang oleh badan lelang Sotheby di Hong Kong pada 1960, 1970-an, 1980-an, 1990-an, dan 2014. Lelang tertinggi mangkuk tersebut mencapai 36,3 juta dollar AS.
Peringatan Merek Lukisan Ayam Jago

Di Indonesia, legenda gambar ayam jago tak hanya menempel di mangkuk saja. Lewat tangan kreatif anak bangsa, gambar ayam jago itu juga merambah dunia mode, seperti tas, kaus, dan topi.
Ya, Trend beralih dari modern ke jadoel. Para anak-anak muda tak segan untuk memamerkan gambar ayam jago yang umum ditemui di mangkuk bakso tersebut.
Fenomena penampakan ini membuat PT Lucky Indah Keramik sebagai produsen asli mangkuk ayam jago dan punya hak paten di Indonesia, mengimbau penguasa lain untuk tidak menggunakan desain gambar serupa.
Sebab, dikutip Kompas.com, 6 September 2017, PT Lucky Indah Keramik merupakan pemegang hak cipta dari lukisan ayam jago yang ramai menghiasi mangkuk-mangkuk.
Jadi itulah hasil Selisik Mangkuk Ayam Jago. Dari mulai Sejarah, Filosofi hingga Makna. (kompas.com)
Berita de' kalah ngejut..
5 Organisasi Profesi Kesehatan Bangka Belitung Temui Pj Suganda Suarakan Aspirasi Penolakan RUU Kesehatan Omnibus Law
Sepak Terjang Maling Besar Di Pemprov Babel Tercium Pj Gubernur Bangka Belitung Suganda
Tingkatkan Kapasitas Administrator, Bidang Jasa Konstruksi DPUPRPRKP Babel Gelar SIPJAKI