Radar Babel – Sekitar 200 orang telah terjangkit penyakit demam keong atau dalam bahasa ilmiah Schistosomiasis yang merupakan endemik di wilayah Sigi dan Poso, Sulawesi Tengah (sulteng).
Sulawesi Tengah menjadi salah satu wilayah endemik demam siput dari 51 negara. Bahkan total 78 negara dilaporkan telah mengalami demam keong tersebut dan memerlukan pengobatan skala besar.
Sebagaimana yang telah dilaporkan oleh World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, Schistosomiasis atau demam keong disebabkan oleh parasit berupa cacing di dalam tubuh siput air.
Adapun menurut WHO, Schistosomiasis adalah penyakit parasit akut dan kronis yang disebabkan oleh cacing darah (cacing trematoda) dari genus Schistosoma, kasus demam keong disebabkan oleh parasit cacing jenis Oncomelania Hupensis Lindoensis yang hidup pada tubuh keong dan hanya ditemukan di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng).
Proses penularan demam keong diawali adanya kontak langsung dengan air tawar yang terkontaminasi oleh parasit cacing schistosoma yang sering ditemukan pada tubuh siput air tawar.
Schistosomiasis ditularkan dari siput air ke manusia saat manusia sering menggunakan air kotor, ada pun penularan dari manusia ke manusia melalui feses dan urine yang terdapat parasit schistosoma.
Gejala demam keong ini jika parasit menjangkiti bagian usus maka akan menyebabkan sakit perut, diare, dan terdapat darah pada tinja. Selain itu, gejala pada kulit dapat menyebabkan gatal. Gejala yang lebih serius dapat menyebabkan bengkaknya organ hati. Jika saluran kemih terinfeksi parasit schistosoma menyebabkan kencing berdarah dan sakit saat buang air kecil.
Berita de' kalah ngejut..
Amri Cahyadi Jadi Tersangka Disinyalir Ada Upaya Penjegalan Kental Muatan Politis
Gaya Hedon Istri PPK Kemenhub itu Bikin Sang Suami Kena Panggil
Ajudan Kapolda Gorontalo Briptu RF Tewas Dengan Luka Tembak di Dada