Radar Babel – Masih tetap berupaya, namun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) belum dapat menyelesaikan pemasangan tanggul seputaran Kawasan Wisata Pantai Batu Berani Muntok, Bangka Barat dengan cepat karena terkendala stok pasokan Geobag.
“Belum selesai karena masih terkendala geobag kita yang masih kurang. Yang dibutuhkan 750 tapi dapatnya 250, jadi belum bisa maksimal. Yang sudah terpasang 250. Kondisi gelombang besar juga menjadi kendala, harus menunggu sampai cuaca bagus lagi,” jelas Plt. Kepala Dinas PUPR Bangka Barat, Novianto saat ditemui di Warung Kopi Bujang di Muntok, Selasa (7/3) malam.
Geobag merupakan wadah berbentuk bantalan yang terbuat dari jahitan kain geotekstik. Umunya jahitan berada di dua tempat, di mana salah sisinya dibiarkan terbuka untuk diisi oleh material tertentu.
Menurut Novianto untuk mengatasi kekurangan geobag kawasan Wisata Pantai Batu Berani Muntok, pihaknya telah melayangkan surat ke Balai Wilayah Sungai Provinsi Bangka Belitung untuk meminta bantuan. Surat itu sudah dikirimkan seminggu yang lalu.
“Kita masih menunggu geobag, jadi untuk sementara pemasangan tanggul dihentikan. Tapi masyarakat masih bisa berjualan di situ, jangan sampai mereka tidak bisa beraktivitas sehingga mengganggu perekonomian mereka,” kata Novianto.
Diberitakan sebelumnya, Dinas PUPR bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Bangka Barat memantau langsung dampak abrasi menggerogoti kawasatan Pariwista pantai Batu Berani di Kecamatan Muntok, Rabu (25/1/23) lalu.
Abrasi itu menimbulkan kerusakan cukup parah hingga menghancurkan jalan aspal dan pondok pelaku UMKM berjualan otak-otak di pantai Batu Berani tersebut.
Kabid Pengairan Dinas PUPR Bangka Barat Dekky Edwar mengatakan, untuk penanganan darurat pihaknya akan memasang geobag dan cerucuk kayu sebagai tanggul penahan sementara di sepanjang bibir pantai kawasan Batu Berani Muntok seluas kurang lebih 75 meter.
“Jadi geobag itu nanti kita isi pasir dan kita bikin tanggul di pinggiran ini kita perkuat dengan cerucuk kayu sepanjang bibir pantai ini. Setelah rapi kita timbun dengan urukan pasir. Itu untuk penanganan sementara, mudah-mudahan itu bisa bertahan lama, mungkin bisa sampai setahun sambil kita menunggu anggaran yang lebih permanen, misalnya pakai gorong-gorong ataupun talud batu gunung,” jelas Dekky.
Menurut Dekky pihaknya akan mengerjakannya secepat mungkin. Dia memperkirakan bila cuaca dan faktor lainnya mendukung, maka pemasangan tanggul akan selesai dalam waktu dua minggu.
“Kalau lancar cuaca bagus sekitar dua minggu bisa selesai mudah – mudahan. Untuk sementara ini dari Bangka Barat yang menangani belum ada campur tangan provinsi karena ini sudah termasuk parah abrasinya ini,” terang Dekky.
Berita de' kalah ngejut..
Pembukaan Musrenbang RKPD Bangka Tengah, Algafry: Inovatif Menggali Potensi Pendapatan Daerah
THR Lebaran ASN Bangka Selatan Nyangkut, Menunggu Petunjuk Pusat
Cara PINTAR Tukar Uang Baru Lebaran 2023 Untuk Wilayah Kab Bangka Selatan