Radar Babel – Nasib Hafiza bocah perempuan 8 tahun yang sebelumnya dilaporkan menghilang di perkebunan sawit Leidong Wess wilayah Bangka Barat, ditemukan tewas dengan sejumlah luka sayatan, Diduga menjadi korban pembunuhan entah karena apapun motifnya, nyang pasti BIADAB!
“Jasad sudah mulai membusuk sehingga sedikit kesulitan dalam proses otopsinya,” kata Dokter Forensik Polda Bangka Belitung, Suroto, di RSUD Depati Hamzah, Pangkalpinang, Jumat (10/3/2023).
Jasad korban ditemukan di aliran sungai kebun sawit Bukit Intan Blok S47, Desa Terentang, Kamis (9/3/2023). Ia memperkirakan, korban sudah meninggal tiga hari.
Menurut Suroto, dari visum luar ditemukan bekas luka yang diduga diakibatkan sajam. Selain itu, sebagian organ dalam korban tidak ditemukan.
“Kami belum bisa menyampaikan fakta-fakta hilangnya organ dalam korban. Karena meninggalnya diperkirakan sudah tiga hari,” ucap Suroto.
Di sisi lain, sempat beredar kabar terkait permintaan tebusan saat korban dinyatakan hilang. Namun polisi belum bisa memastikan hal itu karena masih dalam penyelidikan.
Jerit pilu hati Sang Ayah
Edi Purwanto (39) hanya bisa termenung di teras kamar jenazah RSUD Depati Hamzah sambil menunggu hasil autopsi terhadap Hafiza (8) sang anak yang ditemukan tewas pada Kamis (9/3/2023) kemarin. Sesekali pria asal Surabaya ini mengusap air mata dan sesekali terdiam saat diwawancarai oleh awak media
“Sejak anak kami hilang laparpun tidak terasa bang,”singkat Edi Purwanto memulai pembicaraan.
Sebagai orang tua Hafiza dirinya mengenal sebagai anak yang baik , ceria dan sering bercerita bersama kedua orangtuanya.
“Kepada semuanya teman-temannya ramah, anak kami ceria , Hafiza selama hidupnya sangat manja terhadap kami,”kata Edi Purwanto.
Edi Purwanto menuturkan sifat riang juga ditunjukkan Hafiza di tempat anaknya bersekolah.
“Untuk pergi sekolah dan pulang sekolah anak kami diantar jemput oleh pihak perusahaan tempat saya bekerja,”lanjut Edi Purwanto.
Edi Purwanto menuturkan jenazah anaknya dikenalinya melalui sandal dan celana selain itu juga ada tanda lahir Hafizah.
“Seperti tahi lalat di tangan selain itu juga ada tanda bekas panas knalpot saat Hafizah masih kecil,” ujar Edi Purwanto.
Dikatakan Edi ,selama ini dirinya tidak mempunyai musuh dan dirinya berhubungan baik dengan para tetangga dan rekan kerjanya.
“Kalau ada masalah dengan saya kenapa anak saya menjadi korban? tutup Edi mengakhiri perbincangan.
Aparat Kepolisian Bergerak #usutkasushafiza
Satreskrim Polres Bangka Barat dan Diskrimum Polda Kepulauan Bangka Belitung langsung turun ke lapangan melakukan penyelidikan atas kasus dugaan pembunuhan Hafiza.
“Kami meminta bantuan Diskrimum Polda Bangka Belitung, kami sudah turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan atas kasus ini. Kami akan turunkan tenaga maksimal dari Polres dan Polda,” tegas Kasat Reskrim Polres Bangka Barat, IPTU Ogan Arif, Jumat (10/3/2023).
Motif pelaku dugaan pembunuhan ini masih belum dapat dipastikan dan sedang didalami oleh pihak kepolisian, hanya saja ada asumsi awal dari hasil olah TKP dan visum luar yang menunjukkan adanya faktor amarah.
“Karena ditemukan beberapa luka sayatan dan luka bacok di tulang bagian kepala, asumsi kami itu karena amarah,” ungkap IPTU Ogan Arif.
IPTU Ogan Arif menyatakan akan semaksimal mungkin mengungkap kasus Hafiza nyang diduga menjadi korban pembunuhan BIADAB.
“Untuk pencarian sendiri kami usahakan secepatnya, untuk estimasi kami tidak dapat memastikan, tapi akan berusaha maksimal,” demikian kata IPTU Ogan Arif.
Hafiza, bocah 8 tahun itu sebelumnya dilaporkan menghilang Senin (6/3/2023) saat bermain bersama temannya di perkebunan sawit Leidong Wess. Hingga sore hari, korban belum pulang dan kemudian dilakukan pencarian gabungan dengan radius mencapai 5 kilometer.
Berita de' kalah ngejut..
Usai Viral, Bu Kepsek Ngaku Khilaf Berciuman Sama Pak Korwil ๐
Mendengar TPP ASN Bangka Tengah Cair, Me Hoa: Bisa untuk Keperluan Bulan Puasa
Merujuk Perda Tibum, Kalau THM di Babar Nekat Buka Selama Puasa, Ini Sanksinya!