Radar Babel – Bjorka.. Bjorka. Anda terlalu. Sekarang data pribadi Mahfud MD menyebar dan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar aka Cak Imin kena Doxing. Hacker trending itu memang sebelumnya sudah mengutarakan hajatnya untuk membocorkan data pribadi orang penting RI secara random. Dan hari ini pilihannya jatuh pada data Menkopolhukam serta milik Ketum PKB, Selasa Senin (13/9/22)
Kenapa Mahfud MD nyang dipilih?, Radar Berita Bangka Belitung mencoba menguliti modus Bjorka membuka -sedikit- aib pribadi Menkopolhukam. Lihatlah, jelas Bjorka menyinggir Menkopolhukam nyang sebelumnya pernah bilang bahwa data yang -Bjorka- bocor bukan data penting.

“how r u sir? are you sure no important databases is leaked? (bagaimana kabar Anda tuan? Yakin tidak ada data penting yang bocor?),” tulis @bjorkanesian di Twitter.
Soal kebocoran Data Mahfud MD mengaku benar terjadi.
“..Soal bocornya data negara lah. saya pastikan itu memang terjadi. Saya dapat laporannya dari BSSN dan analisis Deputi VII saya. Terjadi di sini di sini di sini,” kata Mahfud saat menggelar konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (12/9).
Namun, Mahfud menyangkal fakta dengan menyatakan bahwa data-data itu merupakan data terbuka yang bisa diambil dari beberapa sumber dimana saja.
“Sebenarnya bukan data yang sebetulnya rahasia, yang bisa diambil dari mana-mana cuma kebetulan sama,” kata Mahfud MD.
Klaim Mahfud adalah, pelbagai data unggahan Bjorka dimedia sosial nyang jadi santapan publik itu bukan tergolong dokumen dengan klasifikasi rahasia, bukan data rahasia negara. menurut Menkopolhukam, data dengan bentuk seperti itu bisa diambil dari berbagai sumber terbuka.
“Itu sudah ada di koran tiap hari, ini jadi presiden, itu jadi menteri. Kan cuma itu-itu aja,” ucapnya.
“Enggak ada rahasia negara kalau saya baca,” tandas Mahfud MD menanggapi borocan data hacker Bjorka.
Bermain social engineering
In Our Humble Opinion (IOHO), Menkopolhukam bermain social engineering dengan arah sebaliknya, menarik pelatuk hingga membuat seorang anggota penyandang level ‘GOD’ diforum breached.to membidik balik, saling sentil menyentil.
Alih-alih meredam, Mahfud MD justru memancing The Leaker itu bangun dari tidurnya untuk ‘bekerja’ lagi menyebarkan data pribadi orang nyang ia ‘sukai’.
Sederhana damai itu sebenarnya, mudah. jangan bangunkan macam tidur kalau tidak mau diterkam.
tapi Mahfud MD dengan bijak mengatakan jika data bocor itu bukan data rahasia dan bisa didapatkan dari sumber terbuka di ranah internet oleh siapa saja 🤔.
Hmmmm.. Internet itu dunia jendela, Buam bang. Semua orang bisa mendapatkan informasi apa saja jika memang informasi itu ada. Jika -belum- tidak tersebar itu karena ditutupi. Dan jika suatu data tertutup jadi tersebar itu karena bocor disebabkan ada lubang, dan lubang itu harusnya ditambal. Agar tidak memunculkan kebocoran lebih banyak lagi.
Jika nyang punya tahu ada bocor, harusnya dipebaiki sebelum lubang bocor itu disusupi. Dan itu ‘pekerjaan’ bjorka! Kalau Bjorka baik dan bukan pendendam, maka ia akan menyampaikan celah bocor itu kepada pemiliknya untuk diperbaiki. Sayangnya… seorang bjorka lebih memilih untuk ‘menunggu’.
Akhirnya saya dan kita warga +62 pun bisa melihat kebocoran data Mahfud MD itu.
Trus..truss, Mau nanya deh. Kira-kira jadi panjang gak sih buntutnya jika ada Doxing pejabat pemerintah RI tersebar di ranah dunia maya karena ulah seseorang nyang ‘tolol’?. Saya njawab sendiri,.. tidak butuh waktu lama. orang itu bakal digiring masuk sel. Tapi mengapa ketika seorang Bjorka menyebar Doxing orang penting RI, nyatanya cuma panjang dengan klaim pernyataan bersangkutan atau nyang terkait, dan berkata tegas bahwa data nyang beredar itu adalah data biasa, data tidak benar dan juga data hoax!

Pan bisa dicek dari sampel data nyang diunggah si tukang ngebocor itu.
Dan marak lagi, berita dari situkang bocor ini membuat pemerintah menerbitkan aturan dengan inti ‘jika ada orang nyang menyebarkan unggahan Bjorka itu maka akan mendapat sanksi”. eladalah…
Hasilnya, Bjorka meledek Mahfud MD dengan menebar data Menkopolhukam yang tidak penting itu.
Doxing ke Ketum PKB, Muhaimin ‘Cak Imin’ Iskandar
Serupa dengan Mahfud MD serta beberapa orang penting RI lainnya, Cak Imin pun kena doxing. Berbeda dari modus pada Menkopolhukam, Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Umum PKB ini mengaku ponselnya banjir ratusan pesan WhatsApp sejak Senin (12/9), membuat ia menutup aplikasi percakapan populer itu sementara.
Cak Imin kena doxing Bjorka hingga informasi pribadi Ketum PKB tersebut tersebar di jaringan sosial jagat maya, karena Bjorka merasa Wakil Ketua DPR ini memanfaatkan dirinya untuk kampanye 2024 mendatang.
Setelah data peribadinya diumbar di internet, dia mengaku tak mengenal Bjorka, Cak Imin membantah pernyataan Bjorka.
“Itu bukan saya. Bukan saya. Saya tidak tahu sama sekali itu. Itu siapa. Jangan jangan orang yang mau menjelekkan saya juga, saya enggak tahu,” kata Cak Imin. Ahh kasep.
Publikasi data pribadi Cak Imin ke dunia maya menambah panjang daftar nama orang penting RI yang jadi sasaran target doxing Bjorka.
Bjorka itu Pinbo
Ya, Bjorka itu sosok pinbo (pintar-pintar bodoh) dan bukan GGS (ganteng-ganteng srigala) 😄. //Entah siapa nyang salah//, //Ku tak tau//
Belum tahu seberapa kualitas seorang Bjorka, tapi fakta nyang ada membuktikan dia pintar dan berani. sudah banyak data nyang ia sebar di dunia maya, membuat ia jadi terkenal di Indonesia. itu bukti kepintarannya, tidak seperti saya, orang tolol nyang cuma mengupas data.
Bodohnya adalah kendatipun begitu ia tidak serampangan bergerak. Dia tahu mana data nyang akan jadi konsumsi publik serta data apa nyang dia sebar untuk orang-orang tertentu karena ada orang nyang meremehkan pekerjaannya sebagai ‘tukang obok data’. Dan Bjorka berani bilang jika menunggu pihak berwenang mengruduknya.
Dilihat dari data pribadi mereka nyang bocor memang hanya sebatas itu saja, tidak berbeda format. Bisa jadi Setidaknya ia punya database Vaksin nyang merangkum detail data perseorangan jadi tinggal menunggu waktu dikeluarkan ke ranah massa jika Bjorka kesentil.
Entah didapat dari mana, //ku tak tau//. Seberapa ‘Kakap’nya Bjorka pun //ku tak tau//
Apapun itu..
Tidakkah terbuka mata orang di atas sana pada waktu melihat fenomena Bjorka ini menggunakan hati dan tanpa emosi, Menyingkirkan ego untuk menerima nyang sudah terjadi lantas memperbaiki tanpa justru memungkiri. (jiaahh.. ngomongnya udah kek Narasi Mata Najwa aja 😁)
Atau terus menambah panjang daftar nama orang penting RI untuk jadi sasaran mainan Bjorka?
Lantas mengajak Bjorka giat bermain social engineering hingga membuat sosok dibalik avatar seperti penampakan non-biner itu benar-benar terpancing untuk bekerja, lalu lantas menunjukkan hasil kerja nyatanya dengan mengumbar data rahasia negara nyang sebenar-benarnya! Harus ya..
Inget, Buam bang, mulutmu harimaumu. Jangan sembarang berucap kalo tidak mau celaka. Dan jika sudah pernah merasa celaka sakit digigit harimau, jangan malah menantang jika memang tak punya kemampuan untuk melawan. Konyol itu…
Apa Kepentingan Bjorka sesungguhnya.
Tak salah jika ada nyang bilang Leaks Story of Bjorka itu haus materi karena ia terlihat menjual sebagian data rahasia nyang ia punya (psstt, sapa nyang udah beli..hayookkk). Tapi dia juga pernah berkata,
“Berbagai cara telah dilakukan, termasuk cara yang benar. apakah itu berhasil? Jadi saya memilih menjadi martir untuk membuat perubahan dengan menampar wajah mereka.”
Makna tololnya nya menurut bodoh kami adalah, bjorka ingin melakukan perubahan dengan caranya sendiri. karena cara benar nyang kita lakukan selama ini tidak membuahkan hasil. Mangkanya Bjorka jadi martir, dicari dan dikejar banyak orang karena telah berani menampar wajah orang itu.
Tak berhenti sebatas itu, ia pun lantas mengajak semua orang untuk melakukan ‘revolusi‘ perubahan itu dengan mengenakan topeng Bjorka.
Selain bekerja menggali lubang, Entah bekerja sendiri atau -bisa jadi- dikendalikan, Bjorka juga pernah menawarkan jasanya untuk membantu pemerintah. Namun sejauh ini belum ada perkembangan berita itu.
jiahhh… kepanjangan.
wis, pokoke Bjorka harus diadili karena salahnya melawan negara. Membuat keramaian berspkekulasi banyak orang. Menyebarkan berita serta informasi hoax, betul kan?.
Ibarat anak kecil nyang berani mecahin kaca rumah hingga harus berhadapan dengan orang nyang punya rumah. Tergantung nyang punya rumah menyikapinya.
Tapi dengan pemikiran ini intinya.. Damai itu sederhana koq. Cari solusinya pake hati bukan pake ego diri. Sekian dan terima kasih.
Berita de' kalah ngejut..
Nama, Widy Heriyanto Pegawai Bea Cukai Songong Nyang Menghina Warganet Babu
Mendengar TPP ASN Bangka Tengah Cair, Me Hoa: Bisa untuk Keperluan Bulan Puasa
Merujuk Perda Tibum, Kalau THM di Babar Nekat Buka Selama Puasa, Ini Sanksinya!